Masyarakat Suku Hakka

Masyarakat suku Hakka merupakan komunitas masyarakat asli Tionghoa yang dibesarkan dilingkungan yang terisolir dari penduduk setempat, akan tetapi mereka masih kental memelihara dan menjaga budaya asli Tionghoa.

Sejarah Umum Masyarakat Hakka

Cina sebagai satu kesatuan budaya terdiri dari berbagai suku bangsa. Satu dari 56 suku bangsa yang ada di Cina adalah suku bangsa Han. Suku tersebut merupakan satu suku bangsa yang besar dan mendominasi dalam jumlah, yaitu sekitar 94% dari total penduduk Cina (cf. Gondomono, 1997), oleh karena itu, dalam berbagai penelitian tentang masyarakat dan kebudayaan Cina kita kenal apa yang disebut orang Han. Suku bangsa Han sendiri sebenarnya bukanlah sebuah suku bangsa yang utuh karena di dalamnya masih terbagi-bagi lagi dalam berbagai sub suku bangsa, antara lain Yue atau Punti atau Bendi (kita kenal sebagai orang Kanton atau Kwongfu) mengokupasi hampir seluruh wilayah propinsi Guangdong, Min (dikenal sebagai orang Hokkian) dari propinsi Fujian, Shandong, Hakka atau Khek atau Kejia, Sichuan, Shanghai, Tiochiu, Xinjiang-Uygur (kelompok minoritas yang beragama Islam), Hui, dan lainnya.

Masing-masing memiliki karakteristik kehidupan sosial dan ekonomi yang khas. Oleh para ahli bahasa (linguist), seringkali suatu sub suku bangsa masih dibedakan lagi dalam beberapa penutur dialek, seperti orang-orang Min yang mayoritas adalah orang Hokkian masih terbagi dalam 5 penutur dialek, diantaranya adalah Hinghua (Xinghua), Fuzhou (Foochou), dan sebagainya. Dengan demikian, dapatlah secara singkat kita ketahui bahwa Cina tidaklah merupakan suatu masyarakat yang homogen. (bersambung)

Comments

Popular posts from this blog

Memory about Chinese medicine

The Chinese Hatred

My prediction about the future in 2022